Minggu, 02 Desember 2012

Lidah Buaya Untuk Bangsa, Dari SMANSA



Siapa yang tidak mengenal Aloevera? Tanaman yang akrab di kenal lidah buaya ini merupakan salasatu keunggulan local Kalimantan Barat. Sebagai Tanaman yang multifungsi, Lidah buaya dapat diolah menjadi berbagai bentuk produk,  seperti minuman, bahkan kosmetik.

Lidah Buaya - Siswi SMANSA dengan Lidah Buaya



Sebagai Sekolah PBKL (Pembelajara Berbasis Keunggulan Lokal), SMANSA, baik guru, maupun siswa telah mencoba membudidayakan Lidah Buaya. Hal ini dipertregas Penanggung Jawab PBKL SMAN 1, Bapak Ibrahim ketika ditemui di kediamannya, “Program SBKL SMANSA telah kami mulai sejak tahun 2011. Sejak tahun itu kami telah memutuskan bahwa lidah buaya adalah opsi yang paling tepat, karena cocok dengan lingkungan sekolah.” Jawabnya.

Pengarahan - Perwakilan Aloevera Center Memberikan Pengarahan 
Sedikit kesulitan diawal, tidak mematahkan semangat guru dan siswa SMANSA. Bapak Ibrahim pun membenarkan hal ini “Awalnya memang banyak rintangan, namun dengan bantuan Aloevera Centre, Kami mendapat bibit dan coaching tentang penanaman, perawatan, dan pengolahan lidah buaya, sehingga para guru dan siswa dapat membudidayakan lidah buaya secara mandiri.” Cetus Bapak yang murah senyum ini.

Jual - SISPALA & SISTAPONIK Menjual Lidah Buaya

Hingga sekarang, SMANSA telah berhasil membudidayakan Lidah Buaya. Bahkan lidah buaya telah diolah menjadi minuman dan di jual dilingkungan sekolah. Antusiasme yang tinggi pun datang dari para siswa, buktinya , tidak membutuhkan waktu yang lama, hingga semua air lidah buaya, ludes terjual. "Lidah buayanya enak, Segar" Jawab salahsatu siswa yang membeli, ketika saya tanya. 

Bahkan, menurut salahsatu siswa yang terlibat, Sy. Zumri, budidaya lidah buaya ini dianggap memberikan banyak keuntungan, baik secara finansial, maupun emosional. “Kegiatan ini dilakukan bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan semata, namun untuk melatih kewirausahawan juga” Sahutnya girang. Dan dari hasil penjualan tersebut, SISTAPONIK (Siswa Pencinta Tanaman Hidroponik) dan SISPALA (Siswa Pencita Alam), selaku pengolah, pembuat dan penjual minuman lidah buaya ini berencana untuk membudidayakan lebih banyak lidah buaya di lingkungan sekolah. 

Kupas - SISPALA dan SISTAPONIK Mengupas kulit Lidah Buaya

Harapan SMANSA , tentunya agar program ini, terus dilanjutkan, bahkan berkembang. Menurut Pak Ibrahim, nantinya bukan hanya minuman, namun olahan lidah buaya lain bisa dijual baik didalam, maupun luar sekolah. Bisa jadi dimasa yang akan datang,  SMANSA dapat dikenal se-Indonesia, bahkan se-dunia, dalam memproduksi olahan lidah buaya. Semoga Kau Jaya Selalu !


  

Pengisisan Biodata via Internet Bagi Siswa SMANSA

Dewasa ini, hampir segalah hal dilakukan melalui komputer dan internet, begitupula pendidikan. Kini sistem pendaftaran dilakukan secara online, bahkan untuk mengecek nilai pun, internet kembali dimanfaatkan. tak ketinggalan SMANSA. Kini SMANSA menghimbau siswa-siswinya untuk menulis biodata di website sekolah yang nantinya akan dipakai untuk rapor di akhir semester mendatang.


Pengisian terbilang cukup gampang, pertama buka website sekolah (sman1-ptk.sch.id) , lalu buka pilihan siswa, dan terbuka semacam tray yang berisi pilihan, pilih input biodata, lalu ptekan gambar yang terletak dibawah, setelah itu, anda akan dibimbing dengan berbagai keterangan. Saya (yang merupakan siswa SMANSA) sudah mencobanya, dan hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk menyelesaikan proses tersebut. Cukup Sediakan NISN (bisa dilihat di Ijazah) dan SKHU (jika ada). Pengisian terdiri dari dua laman, selesaikan laman pertama, makan anda akan langsung dibawa ke laman kedua. 



Setelah selesai menginput data, saya pun disarankan untuk login, memastikan agar data saya benar-benar telah diinput, namun sayangnya setelah saya login, tidak dapat terbuka, dal malah menunjukan bahwa tidak bisa connect. Padahal Internet saya sangat lancar pada waktu itu. Well, bagi yang merasakan hal yang sama, tidak perlu khawatir. Asalkan data sudah ter input, anda bisa duduk tenang. 



Lalu pasti muncul pertanyaan. Bagaimana dengan siswa yang tidak memiliki komputer atau akses internet? Gampang saja, siswa hanya perlu pergi ke ruang komputer SMANSA sepulang sekolah atau menginput data pada saat pelajaran olahraga. Jadi bagi siswa yang tidak mempunyai komputer atau internet, tidak perlu khawatir. 

SMANSA kian mengikuti tren dan teknologi. Melalui kegiatan ini, bukan hanya sekolah dipermudah, namun disini siswa dituntut untuk melek teknologi dan mengikuti perkembangan zaman. Apalagi telah tersedia fasilitas yang memadai, sehingga siswa lebih dipermudah dalam mempelajari teknologi. Semoga Kau Jaya Selalu !